Inilah Mengapa Konten How-To Akan Populer di Tahun 2018

sumber gambar : 3.bp.


Ikhtisar
Berbeda dengan iklan biasa, dalam konten how-to kamu tidak perlu menjejalkan produk di muka dan memohon konsumen untuk membelinya.
Kamu cukup menunjukkan bahwa konsumen bisa memanfaatkan produkmu untuk menyelesaikan masalah yang mungkin mereka hadapi.
Apabila kamu berprofesi di bidang yang berhubungan dengan pembuatan konten, kamu harus sadar bahwa tren konten yang diminati masyarakat terus berubah. Mungkin saja video buatanmu yang saat ini booming, tahun depan menjadi tidak populer. Atau mungkin kamu mengira bahwa jenis artikel tertentu bisa terus mendatangkan page view yang tinggi, padahal sebenarnya tidak.

Tech in Asia Indonesia sebagai media juga terus mengalami perubahan. Pada tahun 2017 ini kami meluncurkan kategori artikel baru, Profesional, yang berisi tentang kiat-kiat, wawasan, serta “how-to” untuk membantu kehidupan para profesional di seluruh Indonesia. Tahukah kamu mengapa konten seperti ini penting, terutama di tahun 2018 nanti?

Masyarakat menggunakan internet untuk belajar
Berbicara tentang internet, bayangan di benak kita mungkin tidak akan jauh dari kata “hiburan” atau “sosial”. Sebagian pengguna lainnya memanfaatkan internet untuk mencari nafkah, sementara keperluan belajar kita pikir mungkin hanya terjadi di kalangan mahasiswa saja. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Hiburan dan sosial memang banyak dicari orang. Tapi minat belajar para pengguna internet tidak kalah tinggi dari minat bersenang-senang mereka.

Survei Google pada tahun 2017 bahkan menunjukkan bahwa 86 persen pengguna YouTube mengunjungi platform tersebut untuk membantu mempelajari hal baru.

Tanpa sadar, kamu sendiri mungkin sering belajar di internet. Belajar sini bukan hanya dari sisi akademik. Mungkin kamu ingin tahu resep kue yang imut dan enak untuk persiapan hari Natal. Anak band yang kesulitan memainkan lagu tertentu, bisa mencari tutorial video untuk latihan. Saat ini pun, dengan membaca artikel ini, kamu sedang belajar.

Tren content marketing masih terus berkembang
Content marketing bukan barang baru. Tapi dengan semakin pintarnya masyarakat, dan semakin cepatnya penyebaran informasi, content marketing menjadi metode pemasaran yang semakin efektif. Kini, lebih dari sembilan puluh persen brand di seluruh dunia memanfaatkan content marketing, dan terbukti metode ini menghasilkan ROI lebih tinggi daripada iklan biasa.

Konten “how-to” pada dasarnya hanya salah satu wujud content marketing. Ketika membahas tentang personal branding beberapa waktu lalu, kita telah melihat bagaimana konten bisa membuat kita dikenal sebagai pakar dalam suatu bidang. Brand yang menyediakan konten how-to yang baik pun akan dikenal sebagai brand terpercaya dalam bidang tersebut.

Pembuatan konten seperti ini memang tidak mudah. Apalagi bila kamu bergerak dalam bidang yang niche atau sulit dituangkan dalam wujud pembelajaran. Tapi konten seperti ini dapat menarik perhatian pengguna untuk waktu yang lama. Ini keuntungan yang terlalu besar untuk kamu lewatkan.

How-to untuk beriklan secara natural
Bagaimana konten how-to bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan produkmu?

Berbeda dengan iklan biasa, dalam konten how-to kamu tidak perlu menjejalkan produk di muka dan memohon konsumen untuk membelinya. Kamu cukup menunjukkan bahwa konsumen bisa memanfaatkan produkmu untuk menyelesaikan masalah yang mungkin mereka hadapi.

Kita ambil contoh kasus di dunia kosmetik. Bagi banyak orang, make up bukan hal yang bisa dipelajari sendiri. Apalagi orang dengan bentuk wajah atau warna kulit berbeda, akan memerlukan teknik berbeda pula. Maka dari itu, sebuah perusahaan kosmetik bisa membuat tutorial yang ditujukan untuk demografis tertentu.
Perusahaan bisa mengajarkan berbagai teknik make up, sekaligus mendemonstrasikan produk mereka dalam teknik tersebut. Tak hanya memperkenalkan produk, perusahaan ini juga menanamkan image pada masyarakat bahwa mereka adalah pakar di bidang kosmetik. Dengan mengajarkan ilmu baru, mereka akan menjadi dipercaya oleh masyarakat.

Data lain dari Google menunjukkan bahwa pengguna yang menonton YouTube kebanyakan merasa “lebih siap mengerjakan sesuatu”, “lebih pintar”, dan “terinspirasi”. Jadi ketika hendak membuat konten how-to, fokuslah pada perasaan-perasaan itu.

Bila pengguna merasa lebih siap, lebih pintar, dan terinspirasi, artinya kontenmu memang memiliki nilai manfaat, dan mereka akan kembali untuk mencari kontenmu lagi.

Konten how-to adalah konten yang sangat banyak dicari. Masyarakat butuh belajar, dan kita sebagai kreator konten harus memfasilitasi kebutuhan tersebut.

Ketika kita menyediakan apa yang dibutuhkan orang, mereka akan datang berbondong-bondong kepada kita, dan dengan senang hati menjadi konsumen.

Pada akhirnya konten how-to menjadi penting hanya karena prinsip supply and demand biasa. Tapi untuk menyadari hal itu tentu butuh proses yang panjang. Tidak ada yang tahu sampai kapan demand ini akan terus bertahan. Tapi setidaknya, sampai setahun ke depan, konten how-to adalah ladang yang menjanjikan untuk kamu tekuni.

Sumber: Think with Google
(Diedit oleh Septa Mellina)

Komentar