Pengaruh Identitas Brand terhadap Tingkat Kesetiaan Konsumen

sumber gambar : cloudfront


Tahukah kamu? Ketika konsumen melakukan pembelian, sebenarnya dia tidak hanya memilih sebuah barang. Dia juga sedang melakukan kegiatan yang sangat personal, yaitu memilih brand yang mewakili identitas dirinya. Dia ingin dirinya diasosiasikan dengan value (nilai) tertentu, jadi dia akan memilih brand yang mewakili value tersebut.

Sebagai contoh, seorang konsumen yang peduli lingkungan akan cenderung mencari brand yang menawarkan produk-produk ramah lingkungan. Meskipun dalam iklan kita menunjukkan kualitas sangat hebat, bila value “ramah lingkungan” tadi tidak ada, dia tidak akan membelinya. Di sinilah identitas brand berperan penting.

Identitas brand kita akan menarik konsumen yang merasa sejalan. Apabila konsumen sudah cocok, mereka akan menjadi pelanggan setia yang bangga menggunakan produk dan jasa kita.

Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk membentuk identitas brand yang kuat.

Menciptakan kesan autentik
Seperti apa brand yang kuat itu? Brand yang kuat tidak hanya menarik, tapi juga autentik. Artinya, identitas yang mereka usung menunjukkan kesan jujur dan terpercaya. Dengan identitas yang kuat, kamu dapat menghadirkan narasi menarik yang akan mendorong kesetiaan pelanggan.

Ada tiga faktor utama yang membuat sebuah brand terasa autentik:

1. Kualitas
2. Ketulusan
3. Warisan sejarah

Faktor sejarah bukan berarti kamu harus sudah menjalankan bisnis selama puluhan tahun. Tapi kamu harus bisa menonjolkan nilai-nilai yang kamu junjung serta passion terhadap brand milikmu.

Mulai dari pernyataan visi dan misi
Untuk membangun identitas brand, kamu bisa mulai dengan membuat sebuah kalimat pernyataan visi dan misi. Visi dan misi ini akan menjadi sumber inspirasi, baik bagimu atau bagi para pelanggan, juga menjadi panduan yang menentukan arah marketing perusahaanmu.

Sebagai contoh, visi Google adalah “menyediakan akses informasi dunia dengan satu klik”. Sementara misi Google berbunyi, “menata informasi dunia dan membuatnya dapat diakses serta dimanfaatkan semua orang”. Kalimat ini pendek dan sederhana, tapi benar-benar menunjukkan apa itu Google dan mengapa Google didirikan.

Kamu bisa menyusun pernyataan visi dan misi dengan menjawab empat pertanyaan ini:

Mengapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan?
Bagaimana produk atau layananmu diciptakan?
Perusahaanmu ingin menjadi apa?
Apa hal yang ditentang oleh perusahaanmu?
Gunakan jawaban-jawaban tersebut untuk menyusun kalimat inspiratif yang menjelaskan apa brand milikmu dan apa yang kamu usahakan. Pastikan bahwa visi ini selalu menjadi basis strategi pemasaranmu.

Kamu tidak harus menyertakan semua jawaban dalam pernyataan visi dan misi. Pernyataan visi Google, misalnya, tidak menunjukkan bahwa Google sedang melawan sesuatu. Sebuah perusahaan sepatu bisa saja menonjolkan proses pembuatannya, bahwa sepatu tersebut dibuat dengan kulit yang berasal dari kota tertentu.

Tunjukkan identitas dalam empat aspek
Setelah menyusun pernyataan visi dan misi, kamu bisa menggunakannya sebagai panduan untuk membangun identitas brand yang autentik. Caranya dengan menonjolkan empat aspek perusahaan dalam marketing, yaitu

1. Narrative
2. Benefit
3. Differentiator
4. Passion

Narrative adalah aspek cerita yang menunjukkan asal-muasal perusahaanmu dan apa yang mereka perjuangkan. Aspek ini meliputi sejarah pendirian perusahaan, apa value yang kamu kejar selain keuntungan, dan apa tradisi unik yang kamu pertahankan.

Benefit atau keuntungan artinya menunjukkan apa keuntungan yang didapat konsumen ketika mereka membeli produk/jasa yang kamu tawarkan. Di sini kamu menjelaskan kelebihan brand milikmu ketimbang brand lain yang sejenis.

Differentiator artinya kamu menonjolkan keunikan yang membuat produkmu berbeda dari brand lainnya. Ingat, dalam persaingan bisnis, sekadar lebih baik saja tidak cukup. Adanya sebuah keunikan akan membantumu meraih brand positioning yang kuat di masyarakat.

Terakhir, tonjolkan juga passion yang kamu miliki terhadap pekerjaanmu. Tunjukkan betapa kerasnya kamu bekerja dan berusaha membesarkan perusahaan. Tunjukkan bahwa kamu sangat yakin akan nilai-nilai yang ada di balik brand milikmu. Nantinya, passion ini akan menular juga kepada para konsumen.

Kembangkan dan peliharalah identitas autentik dalam brand milikmu dengan cara menonjolkan empat aspek ini di semua jalur marketing. Termasuk situs web resemi, media sosial, iklan berbayar, dan di mana saja audiens bisa melihatmu.

Tanyakan pada diri sendiri, apa visi dan misi perusahaanmu? Apa saja yang bisa kamu tonjolkan, dan di mana kamu bisa menonjolkannya? Setelah menentukan semuanya, buat materi pemasaran yang sesuai dan terapkan secara konsisten.

Membangun identitas brand tidak bisa dilakukan secara instan. Kamu butuh waktu serta usaha sebelum kesan autentik itu tertanam dalam masyarakat. Karena itu, mulailah dari sekarang.

Sumber: Google Primer; Sumber Gambar: Midwest Marketing
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

Komentar